Rabu, 01 September 2021

Gerakan Literasi Sekolah dan Masyarakat

Gerakan Literasi Sekolah dan Masyarakat


Moderator malam ini membuka pelatihan menulis dengan memperkenalkan narasumber dengan nama panggilan kerennya. Di tim Omjay, bapak Bambang Purwanto, S.Kom yang dipercaya menjadi Narasumber malam ni biasa dipanggil dengan sebutan Mario teduh. Alasannya karena beliau punya ciri yabg khas, gaya menukisnya yang sarat dengan motivasi dan membuat beliau begitu unik. 

Untuk lebih jelasnya bagaimana sosok Bapak Mario teduh, pengalaman dan karir beliau, buka link berikut:

https://penamrbams.id/cv-bambang-purwanto/

Dari pengalaman Bapak Bambang, kita bisa belajar. Berawal dari cita-cuta beliau mendirikan sebuah Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Alhamdulillah cita-cita beliau  mendirikan TBM terwujud tanggal 5 Oktober 2011. Beliau memberi nama 'TBM Ayah Salwa'. Di TBM inilah beliau awal mula menjadi pendongeng didepan anak2 dengan nama 'ayah salwa'. 

Mendirikan taman bacaan emang tidak mudah saat awal berdirinya. Dan itu juga dirasakan beliau. Istri pun Ibu Salwa awalnya kurang begitu respon dengan adanya taman baca ini.

Menjadi pendongeng membuat beliau harus sering membaca buku. Membaca buku membuat lebih banyak pengetahuan dan kosa kata. Cita-cita membangun taman baca pun terwujud tanggal 5 Oktober 2011. Insyaa allah tahun ini akan genap 10 tahun.

Modal buku yang beliau kumpulkan dari koleksi pribadi di tahun 2011 berjumlah 200 buku, kini jelang 10 tahun ada sekitar 6000 buku. Menakjubkan! 

Donatur Buku: 

1. Pribadi

2. Keluarga

3. Teman

4. Murid

5. Orang Tua Murid

6. Dinas Pendidikan

7. Dinas Perpustakaan

8. Desa Lebakwangi

9. UNPAD

10. 1001 Buku

11. Sesama TBM

12. Bank Danamon

13. Perpuseru

14. Dll

Buku yang didapat adalah buku yang diperoleh berkat berjejaring. Berjejaring dengan sesama Komunitas melalui Forum TBM. Selain itu juga dengan berbagai Perguruan Tinggi. 

Medsos, terutama FB sangat membantu untuk mengenalkan TBM dengan berbagai kegiatan. Biasanya banyak pihak luar yang akhirnya memberikan donasi buku. 

TBM yang dibangun bersama di rumah pribadi menjadi tempat berkumpulnya anak-anak. Bila anak-anak datang ke rumah bisa sampai dapur penuh anak-anak yang membaca buku. Setelah satu tahun berdiri TBM Ayah Salwa, Alhamdulillahe mndapat amanah dari Allah sebuah rumah yang hanya terhalang 3 rumah. 

Berkat adanya TBM, beliau bisa mengajak masyarakat untuk gemar membaca. Tidak hanya itu kegiatan-kegiatan lain yang disenangi oleh masyarakat juga beliau selenggarakan. 

Berbagai pelatihan beliau lakukan, mulai dari yang sederhana, menggambar, mewarnai, belajar membaca, belajar komputer, internet sehat, motivasi sampai kewirausahaan. 


Raihan prestasi dari TBM adalah :

1. Juara 1 TBM Se Kab Bandung tahun 2013 dan 2014

2. Juara 2 TBM se Jawa Barat tahun 2013

3. Juara 1 TBM se Jawa Barat tahun 2014

4. Peraih Sabilulungan Award 2018 dari Bupati Kab Bandung, Bapak Dadang Naser

5. Juara 1 Keteladanan TBM SE Kab Bandung tahun 2019.

Semuanya menjadi bukti jejak-jejak digital.


Dengan berbagai pengalaman yang beliau lakukan dan sudah terbukti membuat gerakan literasi, beliau mengajak seluruh guru agar tumbuh rasa cinta kepada gerakan literasi. Baik di sekolah, masyarakat dan keluarga. Bahkan, beliau di rumah sendiri juga punya program literasi, misalnya hari Jum'at cek bacaan Al-Qur'an. Sabtu berbagi kata, minggu berbagi kalimat.  Beliau juga mengabadikan kalimat bahagia debgan membagikannya di IG, FB, juga websitenya

Berkarya terus, cintai apa yang ada disekeliling kita dengan ilmu. Sumber ilmu salah satunya ada di buku. Hadirkanlah buku dimana saja. 


Menumbuh kembangkan membaca di era digital memang tidaklah mudah. Akan tetapi janganlah berputus asa untuk melihat kondisi saat ini. Misalnya seorang muslim lebih bahagia bila membaca Al Qur'an secara fisik, walau banyak sekarang fasilitas secara digital. Ini bisa jadi penyemangat bagi anak-anak yang saat ini lebih banyak tertarik untuk melihat sosmed atau bermain game. Membaca dengan buku secara fisik itu punya rasa yang berbeda. Kita harus memberikan contoh, berapa banyak orang tua di rumah, maaf walau seorang guru menyediakan waktu untuk membaca bersama di rumah?. Kita memang butuh teladan. 

Selain mendongeng, banyak cara lain yang bisa membuat anak ke TBM. Buatlah acara yang disenangi oleh anak-anak. Misalnya lomba mewarnai, menggambar atau ajaklah mereka diskusi agar bisa melakukan kegiatan yang bisa dilakukan bersama. 


Trik dan tips agar gerakan literasi tetap konsisten 

Pak memberi trik dan tips supaya gerakan literasi tetap konsisten (tidak pasang surut bagai air laut). Beliau berpesan untuk melakukannya dengan sepenuh hati, tidak orientasi hasil dan jumlah. Jadikanlah gaya hidup baik di sekolah dan masyarakat. Walau tidak mudah, tapi lakukan dan lakukan. 


Terakhir saya mengutip ungkapan closing statement dari Bapak mario teduh yang penuh inspirasi;

"Saat keyakinan semakin kuat bahwa kehidupan ini ada yang mengatur, semoga selalu ada harapan yang ada didalam hati dan pikiran. Harapan untuk menjadi manusia yang bermanfaat. 

Melakukan kebaikan dengan apa yang kita miliki akan menjadi bekal menjalani hidup ini dengan bahagia.

Menulis di blog sebagai bentuk latihan menulis itu sangat luar biasa, teruskan dan teruskan.Ambil peranlah di sekolah dan di masyarakat untuk memajukan gerakan literasi. 

Tersenyumlah karena Tuhan masih memberikan kesempatan berkarya.

Bergeraklah untuk menyimpan jejak-jejak dengan indah agar tetap hadir sepanjang zaman. Kita bisa hilang karena waktu telah selesai, tapi jejak digital akan menjadi penyemangat untuk generasi selanjutnya, anak, murid, cucu dan seterusnya."


Salam Literasi,

Akhii | Zubaili

***


Tanggal Pertemuan: 01 September 2021

Resume ke : 15

Tema : Gerakan Literasi Sekolah dan Masyarakat

Narasumber : Bapak Bambang Purwanto, S.Kom 

Gelombang : 19

3 komentar: