Pengertian Al-Qur’an dan Hadits
Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab,
yaitu yang artinya adalah “bacaan” atau “Sesuatu yang dibaca berulang-ulang”.
Sedangkan menurut istilah, Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantaraan Malaikat Jibril, dan membacanya bernilai ibadah.
Hadits menurut bahasa berarti baru, muda,
cerita, berita, dan riwayat yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw.
Sedang menurut istilah, hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan, dan ketetapan lainnya (taqrir) yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw.
B.
Kedudukan Al-Qur’an
dan Hadits
Kedudukan Al-Qur’an adalah sebagai sumber
hukum yang pertama dan utama dalam Islam. Kedudukan tersebut mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri,
hubungan manusia dengan Allah (Hablun minallah), hubungan manusia dengan manusia
lain (hablun minannaas), dan hubungan manusia dengan alam.
Sedangkan hadits mempunyai kedudukan sebagai sumber sumber hokum Islam
kedua. Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan berulang kali perintah untuk mengikuti
rasul, salah satunya dalam surah An-Nisa ayat 80.
C.
Fungsi Al-Qur’an dan
Hadits
·
Fungsi Al-Qur’an, antara
lain:
1)
Sebagai petunjuk dan Dasar
pengetahuan bagi orang yang beriman
2)
Tempat kembali suatu
masalah
3)
Jalan kebenaran dan
keselamatan
4)
Pembeda (Al-furqan)
5)
Obat (Asy-Syifa)
·
Fungsi hadits, antara
lain:
1)
Memperjelas isi Al-Qur’an
2)
Menafsirkan isi Al-Qur’an
3)
Memberi kepastian hukum Islam yang tidak ada dalam Al-Qur’an.
4)
D.
Cara Mengfungsikan
Al-Qur’an dan Hadits dalam Kehidupan Sehari-hari
Ada beberapa cara memfungsikan Al-Qur’an yang dapat kita lakukan dalam
kehidupan sehari, antara lain:
·
Menjadikan Al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman
dalam kehidupan pribadi
·
Al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman dalam
keluarga ( rumah tangga)
·
Menjadikan Al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman
dalam kehidupan bermasyarakat
·
Menjadikan Al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
·
Menjadikan Al-Qur’an dan hadits sebagai hakim
dalam menyelesaikan setiap masalah.
E.
Penerapan Al-Qur’an dan
Hadits dalam Kehidupan Sehari-Hari
Salah satu bentuk kita cinta kepada Al-Qur’an dan hadits adalah dengan
mengamalkan perintah yang ada dalam Al-Qur’an dan hadits di segala aspek
kehidupan. Segala sikap, tindakan,
perkataan kita harus sesuai dengan apa yang ada dalam Al-Qur’an baik dalam
kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan berbangsa dan bernegara.
1.
Kehidupan Pribadi
Penerapan Al-Qur’an dan hadits
dalam kehidupan pribadi sebagai seorang anak atau pelajar, antara lain:
·
Aktif dalam mempelajari serta mengamalkan Al-Qur’an
dan hadits
·
Menggunakan waktu luang untuk hal-hal yang baik
(positif).
2.
Kehidupan Keluarga
Penerapan Al-Qur’an dan hadits
sebagai seorang anak atau pelajar dalam keluarga, antara lain:
·
Taat dan patuh terhadap bimbingan dan anjuran
orang tua
·
Menjaga harkat, martabat, dan nama baik orang tua
(ibu dan ayah)
·
Selalu mendoakan kedua orang tua
·
Mengamalkan ilmu yang sudah dipelajari dalam
kehidupan sehari hari dirumah.
3.
Kehidupan bermasyarakat
Penerapan Al-Qur’an dan hadits
dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain:
·
Tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma-norma
agama
·
Menjaga kerukunan dan gemar menolong.
·
Menjaga diri dari perilaku yang dapat menimbulkan
keresahan dalam masyarakat, baik ucapan, perbuatan, maupun tingkah laku.
4.
Kehidupan berbangsa dan bernegara
Upaya penerapan Al-Qur’an dan
hadits dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, antara lain:
·
Melaksanakan segala peraturan yang ditetapkan
pemerintah, dengan tunduk, patuh, dan menghormatinya.
·
Menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa dan
negara
·
Bersama-sama turut berperan dalam menciptakan
kelestarian lingkungan.
·
Mengedepankan musyawarah dalam setiap masalah.
Ringkasan Bab I, Al-Qur'an Semester I Kelas VII MTs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar