Rabu, 15 September 2021

Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

Malam ini adalah pertemuan yang ke 29 pada pelatihan menulis PGRI gelombang 19 dan 20. Narasumber malam ini adalah Mayor Nani Kusmiyati, S.Pd. M.M., CTMP. dengan tema "Blog sebagai sarana pembelajaran". Beliau didampingi oleh Moderator yang juga merupakan seorang penulis yaitu Ibu Aam Nurhasanah. 

Ibu Nani Kusmiyati, S.Pd. M.M., CTMP sudah menulis 32 antologi dan 2 buku solo. 

Untuk lebih jelas biodata Ibu Nani Kusmiyati, S.Pd. M.M., CTMP, kunjungi link di bawah ini:

https://terbitkanbukugratis.id/nani-kusmiyati/09/2021/curriculum-vitae-nani-kusmiyati/

***

Menulis di blog sama halnya seperti kita menulis dibuku catatan kita. Berbeda, namun memiliki manfaat yang sama yaitu mengabadikan buah pikiran kita sendiri maupun pelajaran yang kita dapatkan dari sumber lain. Sumber lain itu dapat berupa buku, digital book, pengalaman orang lain maupun ilmu yang kita dapatkan dari orang yabg mengajarkan kita (dibaca: guru) kita, ketika kita masih belajar di bangku sekolah maupun kuliah atau tempat-tempat non formal lainnya.

Sekarang, blog bukanlah sesuatu yang asing bagi kita, saat ini hampir setiap orang mengenal blog. Bahkan bertahun-tahun yang lalu para penulis juga kaum akademia menggunakan blog untuk mengekspresikan ide, pengalaman dan ilmu yang mereka dapatkannya.

Pengalaman Bu Nani, bagi beliau blog sangat membantu mengingat kejadian-kejadian yang menarik perhatian baik dimasa lampau atau saat ini. Masa lampau dengan dibantu dokumentasi berupa foto-foto akan mudah mengemasnya kembali menjadi sebuah cerita true story. Sedangkan kejadian dimasa kini akan lebih mudah dituliskan di blog karena ingatan kita masih fresh untuk mengingatnya. Maka Bu Nani menyarankan jika kita melihat suatu kejadian yang menarik perhatian, maka kita segera menulis di blog. Ketika hendak menulis, tidak selalu menggunakan laptop atau komputer, namun HP juga dapat membantu kita untuk menuliskan poin-point singkat tentang kejadian atau pengalaman yang menarik untuk diceritakan.

Bagaimana jika kita benar-benar sibuk dan tidak ada waktu menuliskan poin-poin tersebut menjadi karya yang dapat dinikmati sendiri maupun orang lain? 

Bagaimana jika tiba-tiba tidak ada mood untuk menuliskannya? 

kondisi seperti ini pasti kita pernah mengalaminya. Jika kendalanya sibuk sekali, berusahalah untuk meluangkan waktu untuk menuliskannya walau hanya penjelasan satu poin saja. Kemudian dikesempatan berikutnya menulis 1 (satu) poin lagi.

Menulis tidak dapat kita lakukan ketika kita sedang mengendarai mobil dan kita berada di belakang kemudi. Akan berbeda jika menjadi penumpang maka akan lebih mudah menuliskannya di Hp selama perjalanan bekerja atau pulang. Draf tulisan pasti masih kasar, biarkan saja, yang terpenting poin-poin itu sudah ada deskripsinya. Ketika ada waktu barulah dibaca kembali untuk menyempurnakan tulisan tersebut.


Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

Blog dapat menjadi sarana belajar, terutama belajar writing. Bagaimana menyusun kalimat yang benar dan menarik hingga menjadi paragraf per paragraf yang memiliki makna. Sebagai guru, blog dapat menjadi salah satu alternatif di dalam mengajar. 

Beberapa guru dapat menggunakan google form, whatsApp atau media lain namun jika media tersebut dapat saling melengkapi akan lebih bagus. Blog dapat menjadi suatu pilihan sebagai media pembelajaran. Bagi guru blog bisa sebagai media pembelajaran bagi dirinya sendiri dengan menuliskan inovasi di dalam mengajar baik berupa teknik mengajar maupun materi ajar. Dan mudah dicari saat diperlukan. Berbeda dengan di simpan di flash disk atau laptop. Kekurangannya jika laptop atau flasdisk terkena virus maka akan sangat riskan hilangnya materi ajaran.

Blog adalah salah satu media aman untuk menyimpan materi pelajaran kita karena tidak akan terkena virus. Yang terpenting tidak lupa nama blog dan password-nya. Jika lupa password masih bisa dipulihkan melalui email atau no Hp kita. Karena blog bersifat umum atau dapat dibaca orang lain, sebaiknya kita pandai memilih materi mana yang boleh dibaca orang lain. Jika ada sesuatu yang rahasia, misalnya guru memiliki soal-soal dan dianggap masih bersifat konfidensial atau rahasia, sebaiknya jangan disimpan di blog.

Ketika mengajar, kita bisa juga menggunakan blog untuk mengirimkan tugas-tugas ke siswa dan meminta mereka menjawab di blog mereka dan mengirmkan linknya ke group. Kita bisa belajar dari pengalaman Bu Nani, beliau memberi tugas ke siswa lain untuk berkunjung ke blog teman-temannya minimal dua blog. Walau tidak dapat memaksa mereka untuk visit ke semua blog karena mereka juga mendapatkan banyak pekerjaan rumah dari guru berbeda.

Hal terutama beliau praktekkan ketika pembelajaran via daring, selama pandemi inii. Jka di kelas sebenarnya dapat di praktekkan karena dapat menjadi mix method dalam mengajar

Dalam mengajar bahasa Inggris, Bu Nani juga berbagi pengalaman. Menurutnya writing termasuk salah satu skill yang tersulit karena budaya menulis masih di dominasi kaum akademia atau pegiat literasi. Untuk siswa dengan level bahasa Inggris elementary, beliau biasanya memberikan topik umum dan memberikan contoh cara mendeskripsikan topik tersebut. Beliau juga menyarankan menggunakan google translate untuk membantu mengerti isi dari reading. Kemudian menceritakan kembali dengan bahasa mereka sendiri. Bagi yang benar-benar level begginer beliau meminta mereka membuat kalimat dalam bahasa Indonesia dengan berpedoman SPOK (Subyek, Predikat, Obyek dan Kata keterangan), baru mereka terjemahkan dengan google translate untuk mengetahui bahasa Inggrisnya. Mereka belajar menganalisa tulisan mereka sendiri juga memperhatikan kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Inggrisnya.

Bagaimana dengan siswa SD atau SMP?

Menurut Bu Nani, mereka bisa memiliki blog namun dengan bantuan orang tua atau kakak-kakaknya yang mengerti blog dengan segala etika bersosial media. Jika perlu yang mengetahui passwordnya hanya orang tua atau kakak-kakaknya yang dapat diandalkan. Walau blog milik pribadi namun konten yang di tulis khusus untuk belajar atau menyampaikan pendapat yang tidak menyinggung siapapun. 

Ibu Guru SD atau SMP yang pandai IT bisa membantu mereka dengan bertatap muka via daring atau bertemu langsung dengan para orang tua dan mengajarkannya cara membuat blog dengan etika bersosial media.

Guru bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dapat menggunakan blog untuk mengajarkan reading dan writing. Jika speaking dapat melalui zoom atau whatsApp call. Penggunaan blog sebagai sarana pembelajaran adalah salah satu alat untuk mengajar atau belajar. Silakan menggunakan media yang dianggap mudah untuk meningkatkan ilmu dengan berbagi kebaikan dengan murid-murid, sahabat atau orang lain.

Jika kita sebagai guru setiap saat menulis materi mengajarnya di blog, selama 1 bulan akan memiliki kumpulan materi yang kemudian dapat dibukukan. Maka jadilah sebuah buku pelajaran karya pribadi dengan tidak lupa mencantumkan referensinya. 


Salam literasi,

Akhii | Zubaili


***


Tanggal Pertemuan: 15 September 2021

Resume ke : 20

Tema : Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

Narasumber : Ibu Nani Kusmiyati, S.Pd. M.M., CTMP. 

Gelombang : 19



7 komentar:

  1. Thank you atas resumenya. Blognya indah..

    BalasHapus
  2. Mari kita menulis materi di blog agar nanti bisa dibukukan. Keren ya, Pak.

    BalasHapus
  3. The Best Bu.
    Dari tampilan blog hingga isi resumenya keren.
    Menginspirasi

    BalasHapus
  4. Terimakasih supportnya, salam sukses selalu untuk kita semua

    BalasHapus
  5. luar biasa materinya, https://youtu.be/RgBJzN7U05g, literasi digital menciptakan kesempatan dan kemampuan anda, bagaimana caranya? Yuk kita simak rekaman webinar literasi digital ini bersama omjay, dkk

    BalasHapus