Sabtu, 24 Juli 2021

Tips dan Trik Cara Membuat Buku Dari Karya Ilmiah

 

Cara membuat Buku dari karya ilmiah

Pelatihan kali ini dalam suasana yang berbeda, bertepatan dengan hari kemenangan bagi kaum muslimin, yakni bertepatan dengan hari raya idul adha. Sembari mengikuti pelatihan menulis ini, suara takbir menggema di luar sana. Sesekali bibir saya juga latah ikut melantunkannya.

Walau demikian, saya tetap fokus menyimak materi yang disampaikan oleh Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Beliau pemateri yang dipercaya oleh omjay, dkk untuk pertemuan ke 4. Bukan Cuma cantik, tetapi wanita kelahiran Kudus 12 Juni 1989 juga piawai dalam memainkan 'tinta emas', dan telah menghasilkan beberapa karyanya dalam bentuk buku. Pada pertemuan kali ini, beliau membahas tema tentang “Menulis Buku Dari Karya Ilmiah”. Pembahasannya singkat, padat, dan jelas.

Di awal menyampaikan materi, beliau memulainya dengan membahas tentang definisi karya ilmu, dan beliau sangat yakin semua peserta tahu apa yang dimaksud dengan karya ilmiah. Ini menandakan beliau orangnya ramah dan tipe orang yang suka memuji d berpositif thinking. Pelajaran berharga yang dapat diambil dari beliau, jangan suka negatif thinking kepada orang lain.

Baiklah, dalam kamus kbbi.kemdikbud.go.id,  karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka).

Bagi yang lulusan S-1 pasti pernah membuat skripsi, S-2 membuat tesis. Bagi guru membuat PTK. Semua ini adalah bagian dari karya ilmiah. Kebanyakan yang telha membuat skripsi, tesis, atua PTK, semata-mata hanya untuk memenuhi prasyarat agar dapat lulus dan mendapatkan gelar, selebihnya jika sudah disidangkan atau telah dilakukan penilaian, KTI dibiarkan tergeletak begitu saja. Baik di rak Perpustakaan, lemari buku di rumah atau bahkan di gudang.

Padahal, ada satu solusi lain yang dinilai lebih banyak memberi manfaat. Salah satunya dengan mengubahnya menjadi BUKU, sehingga bisa dikonsumsi oleh khalayak ramai. Apalagi, ada informasi dan data penting yang ada di karya ilmiah kita. Sungguh, sangat disayangkan apabila tergeletak begitu saja di perpustakaan dan tidak bisa tersampaikan kepada masyarakat luas, terlebih dapat dinikmati oleh masyarakat luas sebagai rujukan yang dapat memberikan solusi nyata.


Manfaat Karya Ilmiah Dijadikan Sebagai Buku

1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam

2. Buku dapat diperjualbelikan. Ada keuntungan material yang dapat kita peroleh

3. Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, bapak ibu juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Ibarat kata pepatah Sekali dayung 2 pulau terlampaui.

4. Jika buku banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri.

5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU. Dan ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir sepanjang masa.

Baca Juga: Mengintip Rahasia Menulis Hingga Menerbitkan Buku


Cara Mengubah Karya Ilmiah Menjadi Buku

Menurut Noralia Purwa Yunita, M.Pd. cara mengubah PTK menjadi sebuah buku, antara lain:

1. Ubah judul KTI atau PTK kita menjadi judul populer

Judul KTI VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian.

Contohnya:

Judul Tesis:

 “Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA”

Ketika diubah menjadi Judul Buku:

 “kiat menulis modul berbasis riset”

Coba diperhatikan, dari contoh judul di atas, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada kata pengembangan / pembuatan modul. Hanya tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lain sebagainya. 


2. Ubah bab I (pendahuluan) pada KTI menjadi bab I buku

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengubah bab I, yaitu:

a. Hapus rumusan masalah

b. Hapus definisi operasional

c. Hapus manfaat penelitian

Kita dapat mengisi bab I ini dengan memasukan permasalahan pembelajaran secara umum, alasan menggunakan metode/media/model pada pembelajaran, atau materi pelajaran yang kita bahas . 


3. Bab II d seterusnya pada KTI versi buku dapat diambil dari pengembangan kajian teori pada bab II KTI asli

Contohnya:

Bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi;

2.1. hasil bbelajar

2.2. media pembelajaran

2.3. Modul

2.4. metode pembelajaran

2.5 pembelajaran berbasis riset.


Ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu:


Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku

Bab 2 TEORI BBELAJA

2.1. belajar

2.2. permasalahan dalam pembelajaran

2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.


Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. jenis media

3.3. manfaat media


Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul

4.1.pengertian modul

4.2. karakteristik modul

4.3.sistematika modul

4.4. kelebihan modul

Dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai.

Dengan hanya bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Keren, kan?


4. Bab V dpat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan.

a. Kita dapat memasukkan hasil penelitian KTI ke dalam buku kita. Ini dapat diawali dengan kata pengantar "pada bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian.... ".

b. Hilangkan semua kata penelitian/laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah.

c. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Boleh menampilkan grafik, tetapi cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, kita ubah dalam bentuk tulisan/kalimat.


5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan.

 Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing, sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya.

Baca juga: Trik Cepat Menulis Resume di Blog

6. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang kita lakukan agar pembaca yakin bahwa kita benar-benar telah melakukan penelitian tersebut


7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah .

Ingat, jangan menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dll.


8. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit.

Dalam membuat karya ilmiah menjadi sebuah buku, kita perlu melihat struktur penulisannya. KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya. Bukan hanya mengubah cover dan judulnya saja. Tetapi isinya juga jangan sampai sama persis, karena kalau sama persis akan dianggap self plagiarisme.


Bagaimana cara menghindari terjadinya plagiarisme?

Kita bisa menggunakan teknik parafrase untuk menghindari terjadinya plagiarisme. Adanya editor juga membantu agar isi buku kita jauh lebih baik. Jadi setelah buku konversi KTI selesai dibuat, minta bantuan editor untuk mengecek hasil tulisan kita. Apa saja kurangnya, kesalahannya dan apa saja yang perlu ditambahkan.

Baca juga: Yuk Jadikan Menulis Sebagai Passionmu


Untuk teknik parafrase, Kita dapat mengikuti panduan dari OWL Purdue, yaitu :

1. Bacalah kembali teks asli sampai Anda benar-benar memahami isi dari teks tersebut.

2. Singkirkan teks/naskah asli tersebut dan tulislah ulang gagasan dalam teks tadi dalam sebuah kertas.

3. Buatlah daftar beberapa kata penting dari naskah asli. Ini akan membantu Anda untuk mengingatkan kembali isi dari kalimat pada naskah asli tersebut.

4. kembangkan kata-kata penting tadi menjadi sebuah kalimat utuh dengan gaya bahasa Anda sendiri. Pilih diksi yang mudah dipahami oleh pembaca.

5. Bandingkan tulisan parafrase Anda tadi dengan naskah aslinya untuk mengecek apakah semua gagasan, terutama gagasan yang penting telah tercantum dalam hasil parafrase tersebut.

6. Gunakan tanda petik ganda untuk mengidentifikasi istilah-istilah khusus, terminologi, atau frase yang Anda pinjam dari naskah asli, dan yang Anda ambil sama pesis dengan naskah asli.

7. Tuliskan sumber (termasuk halaman) pada kertas catatan Anda sehingga ini mempermudah Anda untuk menuliskan sumber pustaka atau referensi, bila Anda bermaksud mengambil parafrase tersebut.

Contoh teknik parafrase:

Kalimat asli :

Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi pada tahun 1961 dengan kemunculan Sensoramanya Heilig.

Hasil parafrase:

Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang signifikan dalam sejarah realita maya (krisnawati, 2000, hlm 55).


Semoga tulisan singkat ini bermanfaat untuk kita semua. Akhirnya mengutip motto omjay yang sangat menginspirasi,

”Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”

Salam Literasi,

Akhii | Zubaili


Tanggal Pertemuan: 19 Juli 2021

Resume ke : 4

Tema : Menulis Buku Dari Karya Ilmiah

Narasumber : Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd.

Gelombang : 19

Moderator : Ibu Aam Nurhasanah



4 komentar:

  1. Biar lambat tapi sukses manis. Terus semangat ya, Bu.

    BalasHapus
  2. Semangat Bu..yg penting terselesaikan dengan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih supportnya. Sukses selalu untuk kita semua

      Hapus